Jumat, 01 Oktober 2010

Korupsi Bisa Membuat Negara Gagal
Dikirim oleh humas pada 2010/10/1
Berita
Korupsi merupakan masalah yang mengerikan dan meresahkan karena dapat membuat negara gagal. Karena itu, pemberantasan korupsi membutuhkan usaha ekstra dari aspek pencegahan hingga penindakan.
"Studi World Economic Forum dan Universitas Harvard pada tahun 2002 tentang negara gagal, dari 59 negara, Indonesia masuk karakteristik negara gagal karena tingginya angka kriminalitas dan kekerasan, korupsi merajalela, serta suasana ketidakpastian yang tinggi," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, Kamis (30/9) di Palembang, Sumatera Selatan.

Irman menyampaikan hal itu dalam seminar Pemberantasan Korupsi Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Pembicara lain dalam seminar itu adalah Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi M Jasin, dan Wakil Ketua Komisi Ombudsman Masdar F Mas'udi.

Irman menuturkan, ilmuwan Noam Chomsky pernah menjelaskan beberapa karakter negara gagal, yakni tidak mampu melindungi warganya dari tindak kekerasan, tidak terjaminnya hak warga negara, lemahnya institusi demokrasi dan lembaga penegak hukum, serta maraknya penyalahgunaan kekuasaan.

Saat ditanya apakah ancaman negara gagal akibat korupsi masih terjadi di Indonesia, Irman menjawab, "Indeks persepsi korupsi tahun 2009 menurut Transparency International, Indonesia di peringkat ke-111 dari 180 negara. Posisi itu sama dengan negara-negara seperti Aljazair, Togo, Solomon, dan Mali." Pencegahan dan penindakan, kata M Jasin, harus dilakukan bersama-sama dalam pemberantasan korupsi. Tingkat korupsi menurun tajam di negara-negara yang memperbaiki sistem dengan reformasi birokrasi.

Sumber : Kompas

Tidak ada komentar: